Thursday, May 5, 2016

Tanah untuk Pertumbuhan Jati

Tumbuhnya tanaman di hutan dipengaruhi oleh sifat tanah. Tanaman Jati telah dikelola oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pada lahan hutan dan merupakan komoditas tanaman tahunan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Apono, 2013 telah meneliti pengaruh beberapa sifat fisik dan kimia tanah tanaman uji keturunan jati di KPH Ngawi Perhutani Unit II Jawa Timur. Penelitiannya dilaksanakan menggunakan pendekatan survei dengan pengambilan data yang telah ada di lapangan. Untuk data pertumbuhannya di klasifikasikan dalam tiga Kategori (Kategori I/tinggi(17,2m), Kategori II/sedang(15,1m), Kategori III/rendah(11,1m)), sedangkan indikator tanah yang dianalisa adalah sifat fisik (tekstur tanah, berat jenis tanah, dan kadar lengas tanah) dan sifat kimianya (kadar karbon (C) tanah, kadar Nitrogen (N), kadar fosfor (P), dan kadar kalium (K)).

Hasil analisa menunjukan bahwa sifat fisik tanah berpengaruh positif pada ketiga kategori pertumbuhan. Untuk sifat kimianya ternyata didapati bahwa semua unsur yang di analisa dalam kondisi yang ideal bagi pertumbuhan pada Kategori I, namun pada Kategori II dan III hanya unsur Fosfor yang berada di bawah ideal bagi pertumbuhan tanaman jati sehingga menjadi faktor pembatas pertumbuh tanaman jati adalah Fosfor (P) yaitu sebesar 15,01mg/100g tanah untuk Kategori II dan 12,9 mg/100g tanah untuk Kategori III (Idealnya 19-135mg/100g tanah ), untuk itu perlu di lakukan pengelolaan (manajemen) fosfor yang baik di areal tanaman jati.

Sifat fisik tanah seperti tekstur, berat jenis, maupun kadar lengas ternyata berpengaruh positif pada ketiga kategori pertumbuhan tanaman Jati. Untuk sifat kimianya ternyata didapati bahwa semua unsur yang di analisa dalam kondisi yang ideal bagi pertumbuhan pada Kategori I, namun pada Kategori II dan III hanya unsur Fosfor yang berada di bawah ideal bagi pertumbuhan tanaman jati sehingga yang menjadi faktor pembatas pertumbuh tanaman jati adalah Fosfor (P) yaitu sebesar 15,01mg/100g tanah untuk Kategori II dan 12,9 mg/100g tanah untuk Kategori III yang mana, tanaman jati akan tumbuh ideal dengan kisaran kandungan Fosfor sebesar 19-135mg/100g tanah.

Peneliti berikutnya, Kumalasari, dkk. (2011) ingin mengetahui kondisi beberapa sifat fisika dan kimia tanah pada berbagai komposisi tegakan tanaman dan pengaruh berbagai komposisi tegakan tanaman terhadap beberapa sifat fisika dan kimia tanah Sub DAS Solo hulu. Porositas tanah 42,69% paling tinggi ditemukan pada tanah Entisol yang terdapat agroforestri Jati, Mahoni, Jambu Mente dan Kacang Tanah, sedangkan terendah 30,93% pada Vertisol yang terdapat agroforestri Jati, Akasia, ketela pohon dan pisang.

Salah satu sifat fisik tanah yang penting untuk diketahui adalah laju infiltrasi tanah, yaitu kecepatan maksimum masuknya air secara vertikal ke dalam profil suatu tanah. Informasi infiltrasi tanah dapat dipergunakan untuk menghitung limpasan permukaan (run-off) dalam pengelolaan irigasi serta dalam perencanaan konservasi tanah dan air. Kapasitas infiltrasi tanah di lahan hutan dipengaruhi oleh umur tanaman hutan yang membentuk komposisi komunitas hutan yang berbeda.

Penelitian Supangat dkk. (2010), untuk mengetahui kapasitas infiltrasi tanah di kawasan tegakan jati pada berbagai kelas umur. Pengukuran infiltrasi tanah dilakukan menggunakan peralatan double ring infiltrometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas infiltrasi tanah pada lahan hutan tanaman jati cenderung semakin meningkat dengan bertambahnya umur tanaman jati. Semakin tua kelas umur (KU) tanaman jati kandungan bahan organik tanah semakin besar serta porositas tanah semakin tinggi. Hal ini berperan baik dalam memantapkan struktur dan tekstur tanah serta perkembangan biota tanah permukaan, sehingga menyebabkan perbaikan sifat sifik tanah termasuk peningkatan kapasitas infiltrasinya. Pengaruh penjarangan pada KU 5 dan teresan pada KU 8 menyebabkan kondisi vegetasi lebih terbuka sehingga akan berdampak negatif yaitu terjadi pemadatan tanah yang menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah.

Bahan Bacaan

Hendrik Steven Es Apono, 2013. Pengaruh Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Tanaman Uji Keturunan Jati (Tectona grandis L.f.) di KPH Ngawi Perhutani Unit II Jawa Timur. Thesis Magister Ilmu Kehutanan Universitas Gadjahmada, Yogyakarta. 93 h. http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=63165.

Sisca Winda Kumalasari,Jauhari Syamsiyah, dan Sumarno, 2011. Studi Beberapa Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Berbagai Komposisi Tegakan Tanaman di Sub Das Solo Hulu. Jurnal Ilmiah Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(2)2011: 119-124. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=150034&val=5909&title=STUDI%20BEBERAPA%20SIFAT%20FISIKA%20DAN%20KIMIA%20TANAH%20PADA%20BERBAGAI%20KOMPOSISI%20TEGAKAN%20TANAMAN%20DI%20SUB%20DAS%20SOLO%20HULU.

Agung B. Supangat dan Pamungkas B. Putra, 2010. Kajian Infiltrasi Tanah pada Berbagai Tegakan Jati (Tectona grandis L.)di Cepu, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol VII No 2 2010: 149-159. http://forda-mof.org/files/05_agung_klm.pdf.

https://core.ac.uk/download/files/478/12350523.pdf.

No comments: